Beserta enam F-16, TNI-AU juga mengirimkan 107 personel yang terdiri dari 12 personel Komando Latihan (Kolat), 22 penerbang dan 73 kru yang bertugas di darat/ground crew. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kolonel Penerbang (Pnb) M. Anjar Legowo dan Direktur Latihan/Exercise Director, Kolonel Pnb Marcellinus Ardha Kilat Dirgantara tiba di Royal Australian Air Force (RAAF) Base Darwin, Northern Territory, Australia, pada Kamis, 11 Juli 2024.
Ketika tiba di Australia, negara tetangga Indonesia yang dijuluki Negeri Kangguru, delegasi TNI-AU disambut oleh Direktur Latihan AMX Pitch Black 2024, Air Commodore Peter Robinson. Latihan Pitch Black merupakan latihan perang yang melibatkan banyak negara/multinasional. Digelar RAAF setiap dua tahun dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan interoperabilitas angkatan udara negara-negara yang menjadi peserta latihan.
Pada tahun ini, Pitch Black melibatkan 140 pesawat dari 20 negara; mulai dari Australia sebagai tuan rumah, Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Filipina. Tak hanya negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menjadi anggota Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), latihan juga diikuti negara-negara Asia seperti India, Jepang hingga Korea Selatan. Selain itu, negara-negara dari Benua Eropa seperti Jerman, Italia hingga Inggris juga menjadi peserta latihan. Terakhir, namun tidak kalah penting, negara besar yang terletak di Benua Amerika seperti Amerika Serikat dan Kanada juga mengikuti latihan bersama dengan negara kecil seperti Fiji yang terletak di selatan Samudra Pasifik hingga Papua Nugini yang wilayahnya juga berbatasan langsung dengan Indonesia.
Seperti dikutip dari akun Instagram militer udara, partisipasi TNI-AU menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama militer dan diplomasi pertahanan serta meningkatkan kemampuan tempur sekaligus kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan di masa depan.
Kerja Sama Militer
Banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh TNI-AU yang menjadi salah satu peserta Pitch Black pada tahun ini. Artikel ini akan fokus membahas tentang potensi kerja sama militer yang dapat dilakukan Indonesia dengan 19 negara lain yang menjadi peserta latihan yaitu:
- Pertukaran Teknologi dan Taktik
Terkait pertukaran teknologi dan taktik, ada dua hal yang dapat dikemukakan. Pertama teknologi avionik dan senjata dimana latihan multinasional seperti Pitch Black menyediakan platform bagi TNI-AU untuk belajar dan berbagi teknologi avionik dan senjata terbaru. Mulai dari negara-negara yang memiliki teknologi canggih seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman hingga Jepang dan Korea Selatan dapat berbagi inovasi dalam radar, sistem komunikasi, dan persenjataan pintar/smart weapon. Kedua, taktik tempur udara yang memungkinkan para personel angkatan udara dari berbagai negara untuk bertukar taktik dan teknik dalam operasi tempur udara. TNI-AU dapat mempelajari teknik manuver tempur, penanggulangan ancaman udara, dan operasi gabungan dari angkatan udara yang lebih berpengalaman.
- Interoperabilitas dan Standar Operasional Bersama
Pertama, dalam latihan multinasional yang melibatkan banyak negara seperti Pitch Black yang diikuti 20 negara , interoperabilitas sistem komunikasi sangat penting. TNI-AU dapat berlatih menggunakan sistem komunikasi bersama, memastikan koordinasi yang efektif dalam operasi gabungan. Kedua, latihan dapat memberikan kesempatan bagi TNI-AU untuk menyelaraskan SOP yang sebelumnya telah dijalankan dengan negara lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam operasi gabungan.
- Latihan dan Simulasi Bersama:
Latihan dalam skala besar yang melibatkan 140 pesawat yang berasal dari 20 negara seperti Pitch Black terdiri dari skenario latihan yang kompleks dan realistis, termasuk simulasi pertempuran udara besar-besaran. Jadi TNI-AU dapat menguji kesiapan tempur dan berlatih dalam skenario yang mungkin tidak bisa dilakukan pada latihan di level domestik. Partisipasi dari 20 negara membuka ruang bagi TNI-AU agar dapat berlatih menghadapi berbagai ancaman udara yang mungkin dihadapi di wilayah udara kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mengembangkan respons yang efektif.
- Kerja Sama Keamanan Regional
Melalui latihan yang digelar oleh RAAF, TNI-AU dapat berkolaborasi dengan negara-negara tetangga untuk mengembangkan strategi pengamanan wilayah udara di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Selain itu, kerja sama dalam latihan juga meliputi pengembangan respons kolektif terhadap ancaman regional, seperti penyelundupan, terorisme, dan ancaman maritim.
- Membangun Kepercayaan dan Meningkatkan Hubungan
Pitch Black membuka kesempatan bagi TNI-AU untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan angkatan udara negara lain, sekaligus meningkatkan kepercayaan dan kerja sama di bidang pertahanan. Selain latihan praktis, pertemuan dan diskusi strategis di sela-sela latihan memungkinkan pejabat militer dan pertahanan untuk berdialog dan berbagi pandangan tentang isu-isu keamanan regional.
- Logistik dan Dukungan Operasional
Partisipasi dalam latihan Pitch Black membantu TNI-AU mengembangkan kapasitas logistik mereka dalam mendukung operasi multinasional. Para personel dapat belajar bagaimana mengelola sumber daya, perawatan pesawat hingga dukungan darat dalam skala besar. Latihan yang juga melibatkan skenario penanggulangan krisis, membuat TNI-AU dapat belajar dan berlatih prosedur evakuasi dan bantuan kemanusiaan bersama dengan angkatan udara lain.
Demikian enam uraian kerja sama militer yang sangat berpotensi dilakukan pada saat latihan Pitch Black 2024 digelar. Semoga kesempatan emas yang terbuka lebar dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh para personel TNI-AU yang sedang menjalankan tugas di Australia. Setelah menguraikan tentang kerja sama militer, masih terkait erat dengan Pitch Black 2024, artikel berikutnya akan mencoba mengelaborasi tentang diplomasi pertahanan, peningkatan kemampuan tempur dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan di masa depan.{}