Pesawat B-52 Stratofortress milik US Air Force mendarat di Bandara Kualanamu.(Foto: Lanud Soewondo)
Pesawat Bomber Strategis Amerika Serikat di Bandara Kualanamu Medan

Date

Sejumlah personel beserta perlengkapan Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force) tiba di Bandar Udara (Bandara) Kualanamu, Medan, Sumatra Utara (Sumut), Sabtu, 17 Juni 2023.

Kedatangan para personel dari negeri Paman Sam yang diangkut menggunakan C-17 Globe Master III adalah untuk mengikuti pelaksanaan latihan bersama (Latma) Joint Exercise Interoperability Bomber Landing 2023. Joint Exercise akan diikuti oleh para prajurit dari Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) dan personel dari United States Pacific Air Force (US PACAF).

TNI-AU akan mengerahkan Pesawat tempur (fighter aircraft) F-16 dari Skadron Udara 16 Pangkalan TNI-AU (Lanud) Roesmin Nurjadin (RSN), Pekanbaru, Riau. Sementara US PACAF akan menerbangkan pesawat pembom (bomber) B-52 Stratofortress. Kedua pesawat yang akan dikerahkan dalam latihan, dijadwalkan tiba di Bandara Kualanamu, pada Senin, 19 Juni 2023.

Join Exercise Interoperability Bomber Landing 2023, dikutip dari akun instagram TNI-AU, merupakan latihan bilateral pertama dengan US PACAF. Latihan bersama kedua negara yang melibatkan pesawat pembom strategis dan pesawat tempur bertujuan meningkatkan profesionalisme personel kedua Angkatan Udara.

Selain itu, Latma juga digelar untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Terakhir sekaligus yang paling strategis, Latma digelar untuk mengimplementasikan hubungan bilateral yang terjalin dengan baik dalam waktu yang cukup lama. Diharapkan kedua negara juga dapat bersama-sama menjaga stabilitas regional di kawasan Asia Pasifik.

B-52 Stratofortress USAF

Pesawat bomber strategis kebanggaan USAF, B-52 Stratofortress adalah pembom jarak jauh. Telah teruji dalam berbagai misi, bomber bertenaga jet jarak jauh subsonik AS itu didesain dan dibangun oleh Boeing. Sebagai perusahaan multinasional/multinational corporation (MNC) yang berbasis di AS, Boeing secara konsisten terus memberikan support terhadap pemutakhiran pesawat.

Bomber dapat terbang dengan kecepatan subsonik tinggi hingga mencapai ketinggian 50 ribu kaki. Dikutip dari laman USAF, B-52 Stratofortress dapat membawa persenjataan konvensional yang dipandu nuklir. Bomber yang dijuluki BUFF atau Big Ugly Fat Fucker/Fella itu juga memiliki kemampuan navigasi yang paling presisi di dunia.

BUFF telah dioperasikan oleh USAF sejak 1950-an. Dalam konflik konvensional dapat dioperasikan untuk serangan strategis, dukungan udara jarak dekat, menjaga kedaulatan wilayah udara, hingga melakukan serangan balik dan operasi maritim. BUFF sangat efektif ketika dioperasikan membantu Angkatan Laut AS (US Navy) dalam melakukan monitoring, termasuk pengintaian anti kapal selam dan mendeteksi keberadaan ranjau laut. Hanya dalam waktu dua jam, BUFF dapat memantau permukaan laut seluas 140 ribu mil persegi.

Jet tempur F-16 mengawal pesawat B-52 Stratofortress milik US Air Force menuju Bandara Kualanamu. (Foto: Dispen TNI AU

F-16 TNI-AU

Tiga skadron udara TNI-AU hingga saat ini mengoperasikan F-16 Fighting Falcon. Mulai dari Skadron Udara 3 dan 14 di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, serta Skadron 16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Pada Latma perdana kali ini, Fighting Falcon yang dikerahkan adalah dari Skadron 16 yang home basenya berada di Riau.

TNI-AU mengoperasikan F-16 sudah sejak akhir 1989. Selama 33 tahun, Fighting Falcon telah teruji menjaga kedaulatan Indonesia di udara. Sebagai jet tempur multirole F-16 yang diproduksi Lockheed Martin Corp, dapat melakukan pertempuran dari udara ke darat (air to ground) maupun dari udara ke udara (air to air). Memiliki daya dorong hingga 27 ribu pound, F-16 TNI-AU dilengkapi mesin pendorong Pratt dan Whitney F100-PW-200/220/229 atau General Electric F110-GE-100/129.

Lebar sayapnya membentang sepanjang 9,8 meter, panjang 14,8 meter tinggi 4,8 meter. Berat kosongnya atau tanpa bahan bakar adalah 8,94 ton. Namun ketika lepas landas, maksimal beratnya mencapai 16,87 ton. Dapat membawa dua bom seberat 2000 pon, dua AIM-9, dua AIM-120.

Pesawat juga dipersenjatai dengan satu meriam multibarrel M-61A1 20mm dengan 500 peluru dan stasiun eksternal dapat membawa hingga enam rudal udara-ke-udara. Selain itu sebagai pesawat multiperan juga dipersenjatai dengan amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan konvensional dan pod penanggulangan elektronik.

Kapasitas bahan bakarnya adalah 3,17 ton, memiliki kapasitas tipikal 12 ribu pon dengan dua tangki eksternal seberat 5,4 ton. Dapat terbang dalam jarak 2000 nautical mile (NM), jangkauan feri atau 1.700 mil laut dengan kecepatan 1.500 mph (Mach 2) di ketinggian 50 ribu kaki.

Interoperability

Tiga unit F-16 TNI-AU yang diterbangkan Mayor Penerbang (Pnb) Bambang Aulia Yudhistira, Mayor (Pnb) Yusuf Atmaraga, Kapten (Pnb) Hendra Zaimuddin dan Letnan Satu (Lettu Pnb) Defry Utama, menyambut kemudian melakukan pengawalan (shadowing) kedatangan dua bomber B-52 Stratofortress US PACAF menuju Bandara Kualanamu, Senin, 19 Juni 2023.

Shadowing dilakukan pada ketinggian 20 ribu kaki di wilayah udara Indonesia hingga dua bomber USAF mendarat di Bandara Kualanamu. Latihan bersama kedua negara akan digelar sejak Senin hingga Jumat, 23 Juni 2023.

Flight F-16 dengan call sign Rydder-11 Flight lepas landas (take off) dari landasan (runway) Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sementara dua B-52 Stratofortress dari Skadron pembom ke-23 USAF, take off dari runway Pangkalan Udara AS di Guam dan menempuh penerbangan selama tujuh jam sebelum akhirnya memasuki wilayah udara Indonesia.

Posisi Strategis Indonesia

Indonesia bersama dengan AS dalam rentang waktu yang sangat singkat, bahkan hampir bersamaan telah menggelar dua kali Latma. Pertama adalah Cope West yang digelar sejak Senin, 12 Juni 2023 hingga Jumat, 23 Juni 2023 di Lanud RSN, Pekanbaru. Kedua adalah Latma Join Exercise Interoperability Bomber Landing 2023 yang digelar sejak Senin, 19 Juni 2023 hingga Jumat, 23 Juni 2023.

AS sebagai negara super power yang memiliki angkatan udara terkuat di muka bumi hingga saat ini tentu memiliki pertimbangan tertentu ketika menggelar Latma dengan Indonesia. Sebagai salah satu negara sahabat, AS tentu menyadari posisi geografis Indonesia yang sangat strategis. Letak Indonesia yang sangat dekat dengan Laut Tiongkok Selatan pasti menjadi salah satu pertimbangan AS.

Namun sebagai sebuah negara berdaulat yang menganut politik bebas aktif, Indonesia diharapkan dapat membuka diri terhadap persahabatan atau kemitraan yang ditawarkan oleh negara-negara lain di kawasan. Jadi, sebelum mengakhiri artikel singkat ini, sepertinya perlu diingat kembali sebuah pepatah kuno yang berasal dari Tiongkok: “Satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.”

Selamat datang para prajurit USAF di Indonesia.

Selamat berlatih dengan para personel TNI-AU.{}

Share this

Baca
Artikel Lainnya