Kendaraan tempur khusus Multi Mission Mobile Communication System (M3CS) yang dipimpin Kepala Satuan Komunikasi Elektronik (Kasatkomlek) Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Mayor Elektronika (Lek) Febie Ariensa, dikerahkan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU), pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejak Senin, 8 Mei 2023, kendaraan tempur khusus telah ditempatkan di beberapa titik di NTT, sehari sebelum KTT bertajuk “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dimulai sejak Selasa, 9 Mei 2023 hingga Kamis, 11 Mei 2023.
Selain menggunakan M3CS, TNI-AU juga melakukan pengamanan di Bandara Lede Kalumbang, Tambolaka, pada saat KTT. Pengamanan Bandara menjadi bagian dari Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pam) Bandara dan Pelabuhan yang juga dipercayakan pada Kopasgat selama berlangsungnya KTT. Personel hingga Satuan Kopasgat melakukan pengamanan di bawah komando Komandan Pangkalan TNI-AU (Danlanud) El Tari, Kupang dalam kapasitasnya sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).
Bandara Alternatif
Selain Bandar Udara (Bandara) Komodo di Labuan Bajo yang menjadi bandara utama, TNI-AU juga mempersiapkan Bandara Lede Kalumbang di Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai bandara alternatif. Jika terjadi keadaan darurat seperti bencana alam atau hal-hal lain yang tidak diinginkan yang mengganggu jalannya KTT, maka para peserta termasuk para pejabat Very Very Important Person/Very Important Person (VVIP/VIP) dapat segera dievakuasi menuju ke area yang lebih aman. Kepala Dinas Penerangan TNI-AU, Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Indan Gilang Buldansyah mengungkapkan jika terjadi keadaan darurat, evakuasi dapat dilakukan ke Bali.
Dukungan Udara
Selain personel Kopasgat, dalam pengamanan KTT, TNI-AU juga mengerahkan sejumlah alat utama sistem senjata (Alutsista) berupa pesawat terbang untuk memberikan dukungan udara (air support). Mulai dari tiga unit pesawat tempur (fighter aircraft) F-16 Fighting Falcon, satu unit pesawat angkut berat, Hercules C-130 dan dua pesawat angkut ringan NC-212i.
F-16 Fighting Falcon diterbangkan dari Skadron Udara 3, Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Hercules diterbangkan dari Skadron Udara 32 dan NC-212i berasal dari Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pengerahan dukungan udara melibatkan para personel dari Batalyon Komando 464 Kopasgat. Komandan Batalyon Komando (Danyonko) 464 Kopasgat, Letnan Kolonel (Letkol) memimpin langsung pasukannya di lapangan.
Apresiasi Panglima TNI
Ketika meninjau kesiapan Pos Komando (Posko) Kendaraan Khusus (Ransus) MC3CS, Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dengan penuh percaya diri mengatakan jika tidak ada celah ancaman melalui mobil satuan Kopasgat. Hal itu dikemukakan Panglima TNI dari dalam Ransus yang sedang berada di Labuan Bajo, Manggarai Barat yang menjadi venue KTT ASEAN ke-42.
Ransus M3CS Kopasgat, dikutip dari akun instagram TNI-AU, merupakan Alutsista dari Satuan Tugas Udara (Satgasud) milik Kopasgat. Ransus berfungsi sebagai kendaraan komando mobile. Dilengkapi dengan sistem radar untuk mendeteksi semua objek yang dapat memantulkan gelombang elektromagnet dengan luas.
Selain itu, daya jangkau yang dimiliki Ransus juga cukup luas. Sebagai kendaraan komando, MC3CS juga dilengkapi dengan radar. M3CS berfungsi untuk mendukung kelancaran komunikasi antar posko dengan markas komando. Selain itu juga agar kondisi riil di lapangan dapat langsung dipantau secara terus menerus atau selama 24 jam sehari.
Strategi Pengamanan
Dari uraian singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat dipelajari strategi pengamanan yang diterapkan oleh TNI-AU di lapangan. Sebagai pasukan khusus kebanggaan TNI-AU, Kopasgat dikerahkan untuk melakukan pengamanan di darat, terutama di area sekitar bandara. Mulai dari Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga Bandara Lede Kalumbang di Kabupaten Sumba Barat Daya, pengamanannya langsung dilakukan oleh Kopasgat.
Sebagai satuan tempur darat TNI-AU, Kopasgat memiliki kemampuan tiga matra yaitu udara, laut dan darat. Oleh sebab itu selain melakukan pengamanan di Bandara dan Lanud, Kopasgat juga ditugaskan untuk melakukan pemantauan di darat menggunakan kendaraan komando MC3CS.
Selain itu, sebagai pasukan yang mempunyai kualifikasi para komando, Kopasgat juga berfungsi sebagai pasukan pemukul yang selalu siap siaga untuk diterjunkan di segala medan. Mulai dari hutan, kota, rawa, sungai hingga laut. Jadi jika kendaraan komando yang dilengkapi berbagai perangkat untuk melakukan deteksi dini menemukan objek yang dicurigai, baik yang bergerak maupun tidak, personel Kopasgat dapat segera diinstruksikan oleh komandannya untuk melakukan identifikasi secara visual di lapangan.
Satu hal lagi yang perlu dipelajari sekaligus menjadi mata pelajaran terpenting adalah dijadikannya Bandara Lede Kalumbang di Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai bandara alternatif. Sebagai bandara alternatif, berbagai persiapan harus dilakukan. Terutama terkait dengan persiapan evakuasi terhadap Very Very Important Person/Very Important Person (VVIP/VIP) jika terjadi keadaan darurat.
Sebagai pasukan khusus, korps Baret Jingga (Kopasgat) memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh pasukan khusus di matra lain seperti darat atau laut. Para prajurit berseragam hitam-hitam berbaret jingga memiliki kemampuan khusus yaitu menggelar Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U). Jadi prajurit Kopasgat dapat merebut dan mempertahankan pangkalan sebelum mempersiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan.
Jika personel dilatih dan selalu dipersiapkan untuk merebut pangkalan udara musuh kemudian mempertahankannya, tugas pengamanan bandara tentunya dapat dilakukan dengan baik. Artinya penempatan prajurit Kopasgat di bandara utama maupun bandara alternatif adalah sebuah keputusan yang sangat tepat. Terima kasih Kopasgat, Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana. Tetaplah menjadi pasukan khusus kebanggaan TNI-AU. {}