Foto: PT Dirgantara Indonesia
Pesawat NC-212 Series, Sinergi PT Dirgantara Indonesia dan TNI AU

Date

Sangat terbuka kemungkinan NC-212 series dapat dijadikan produk andalan PTDI yang dipergunakan tidak hanya di dalam negeri namun juga oleh negara-negara lain, minimal di kawasan Asia Tenggara. 

Water salute menyambut pesawat NC-212i yang baru saja mendarat di landasan Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman (Abd) Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu, 28 Desember 2022.

Pesawat dengan tail number A-2115 diterbangkan ferry oleh Komandan Skadron Udara 4, Mayor Penerbang (Pnb) Deharday Nugraha, sebagai Pilot In Command dan Letnan Satu (Lettu) Pnb. Faizal Fibriyan sebagai Copilot, lepas landas (take off) dari Hanggar Delivery Center PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat.

Komandan Lanud (Danlanud) Abd. Saleh, Marsekal Pertama TNI Zulfahmi, dikutip dari akun instagram TNI-AU mengharapkan kedatangan pesawat akan menambah kekuatan skadron Udara 4. Baik dalam pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). 

Pesawat yang dikirimkan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) untuk memperkuat armada TNI-AU tersebut adalah pesawat keempat. Tiga pesawat sebelumnya telah dikirimkan oleh Kemenhan RI ke Skadron Udara 4 pada 26 Januari 2021, 26 Oktober 2021 dan 31 Desember 2021.

Satu dari tiga unit pesawat itu memiliki konfigurasi Rain Making. Setelah pesawat keempat yang memiliki konfigurasi Troop Transport diterima TNI-AU, masih ada lima NC-212i pesanan Kemenhan yang tengah dikerjakan oleh PTDI.  

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, dalam keterangan resminya, Rabu, 28 Desember 2022 mengatakan dari sembilan unit NC-212i pesanan Kemenhan, sebanyak empat unit memiliki konfigurasi Troop Transport. Sisanya sebanyak empat unit memiliki konfigurasi Rain Making, dan satu unit konfigurasi Navigation Training. 

Spesifikasi 

Dikutip dari berbagai sumber, NC-212i adalah pesawat angkut ringan multifungsi. Dapat digunakan untuk mengangkut penumpang (passenger transport), kapasitas angkutnya adalah 28 orang. Selain itu, dapat juga berfungsi sebagai pesawat VIP, kargo, rain making, troop/paratroop transport dan medical evacuation.  

Pesawat juga memiliki sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot. Dilengkapi dengan winglet, dan ramp door. Ukuran kabinnya juga lebih luas jika dibandingkan pesawat sekelasnya. Keunggulan lainnya,  sistem navigasi dan komunikasinya juga lebih modern. Terakhir sekaligus yang terpenting, biaya operasinya juga yang lebih rendah, sehingga dapat menjadi lebih kompetitif di segmen pasar pesawat kecil.

Sejak 2014, PTDI menjadi satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i. Delapan tahun kemudian, hingga akhir 2022, sebanyak 120 dari 640 unit NC212 series di dunia telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai konsumen yang berasal baik dari  dalam maupun luar negeri.  

Selain TNI-AU, di dalam negeri, NC 212 series juga dioperasikan oleh TNI-Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang kini telah dilebur ke dalam Organisasi Riset (OR) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pesawat sering dioperasikan untuk angkut sipil, militer dan intai maritim atau Maritime Surveillance Aircraft (MSA).

Di luar negeri, NC 212 series dioperasikan oleh Filipina dan Vietnam sebagai pesawat angkut militer. Sementara di Thailand, selain digunakan sebagai pesawat angkut militer seperti di Filipina dan Vietnam, juga dipergunakan untuk modifikasi cuaca (rain making)

Produk Unggulan PTDI

Dari penjelasan yang telah dikemukakan, terlihat jelas jika cepat atau lambat dengan segala tantangan dan peluang, NC-212 series jika dipromosikan dengan baik menggunakan strategi pemasaran yang tepat dapat dijadikan produk unggulan PTDI.

Sinergi antara PTDI dan TNI-AU dapat dijadikan sarana promosi produk. Keberhasilan berbagai operasi yang digelar TNI-AU dengan menggunakan NC-212 series dapat dijadikan kisah sukses (success story) untuk mempromosikan pesawat produk PTDI tersebut. 

Tak hanya TNI-AU, TNI-AD, maupun AL hingga Polri yang juga menjadi operator pesawat terkait juga dapat berbagi kisah kesuksesan operasi. Jika semua itu dilakukan dengan perencanaan yang sistematis dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, maka di masa depan sangat terbuka kemungkinan NC-212 series dapat dijadikan produk andalan PTDI yang dipergunakan tidak hanya di dalam negeri namun juga oleh negara-negara lain, minimal di kawasan Asia Tenggara. 

Filipina, Thailand dan Vietnam telah mengoperasikannya, tinggal menunggu negara-negara ASEAN lain yang memiliki karakteristik wilayah yang tidak terlalu jauh berbeda bahkan hampir sama dengan Indonesia menjadi pembeli dan ikut menjadi operator. {}     

Foto: PT Dirgantara Indonesia

Share this

Baca
Artikel Lainnya