Dua unit pesawat tempur F-16 dikerahkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dalam Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2022.
Latma CARAT adalah latihan bilateral rutin antara Republik Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang digelar setiap tahun. Latihan diikuti oleh para prajurit dari TNI-AU, TNI-Angkatan Laut (AL), Angkatan Laut AS (United States/US Navy) dan Korps Marinir AS (US Marines Corps/USMC).
Dua pesawat tempur F-16, seperti dikutip dari akun instagram TNI-AU berperan sebagai komponen Defensive Counter Air, di daerah latihan utara Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu, 18 Desember 2022. Selain itu, kedua pesawat F-16 dari Skadron Udara 14 Pangkalan TNI-AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, juga terlibat dalam air defence excercise dan photo exercise bersama pesawat F-35B USMC dan P-8 Poseidon US Navy.
F-16 TNI-AU yang diterbangkan oleh Mayor Penerbang (Pnb) Anwar Sovie dan Letnan Satu (Lettu) Pnb Candra Ari dan Kapten Pnb Hangga juga bertugas mengamankan gugus tempur laut dari serangan udara musuh. Pada Latma kali ini, fighter controller/ Ground-Controlled Interception (GCI) diperankan oleh USS Makin Island.
Latma yang digelar pada pengujung 2022 ini sangat penting. Pertama untuk melatih koordinasi antara kru pesawat F-16 dengan USS Makin Island yang berperan sebagai GCI. Kedua memberikan pengalaman kepada personel TNI-AU untuk menempatkan diri dalam seluruh rangkaian tactical communications agar sesuai dengan rencana serta dapat mencapai target yang telah direncanakan.
Selain dua hal yang telah dikemukakan, latma dengan angkatan perang negara-negara sahabat, salah satunya AS, juga dapat meningkatkan keterampilan (skill) personel TNI.
Jadi idealnya memang selain latihan gabungan tiga matra yaitu TNI-Angkatan Darat, AL dan AU, latma dengan negara-negara sahabat juga harus intens dilakukan.
Promosi Produk
Tak hanya dijadikan ajang untuk meningkatkan keterampilan sekaligus kepercayaan diri, Latma dengan angkatan perang negara-negara sahabat juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan produk-produk industri pertahanan (Inhan) Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki perusahaan-perusahaan berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah memiliki holding bersama DEFEND.ID.
Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) merupakan holding BUMN yang terdiri dari:
- Platform Udara (Dirgantara Indonesia).
- Platform Darat, Alat Berat, Senjata dan Munisi (Pindad).
- Platform Laut, Pembuatan Kapal (PAL Indonesia).
- Sistem Elektronik (Len Industri).
- Bahan Berenergi Tinggi (Dahana).
Produk-produk dari kelima platform tersebut tentu dapat diperkenalkan kepada negara-negara yang telah menggelar latma rutin dengan Indonesia. Memang tidak perlu tergesa-gesa mengharapkan terjadinya transaksi, namun setidaknya negara-negara lain di luar Indonesia dapat mengetahui terlebih dahulu produk-produk apa saja yang telah diproduksi oleh inhan di dalam negeri.
Terakhir, namun tidak kalah penting, selain produk yang dihasilkan oleh BUMN, ada juga produk-produk dari inhan swasta di Indonesia yang jangan sampai terlupakan untuk turut serta diperkenalkan.
Ingat, sejarah telah mencatat jika ada sebuah perusahaan tekstil yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah, pernah memproduksi seragamdari personel Pakta Pertahanan Atlantik Utara/North Atlantic Treaty Organization (NATO) dalam skala besar pada awal tahun 1990-an.{}
Foto: Dok. TNI AU