Pramuka Siaga Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Karangkobar mengikuti Pertemuan Pramuka Siaga Sehari (Persari) di SMP Negeri 2 Karangkobar (7/10/2023). Sumber: Instagram @kwarnasgerakanpramuka
Pramuka, Pendidikan Non Formal Terbesar di Indonesia

Date

Meski telah berusia 62 tahun di Indonesia Raya tercinta, Gerakan Pramuka masih tetap dibutuhkan kehadirannya hingga hari ini.

Pada akhir pekan lalu, Jumat, 20 Oktober 2023, saya diberi kehormatan untuk menjadi pembicara dalam sebuah Dialog Kebangsaan #1 bertajuk “Kepramukaan, Kepemimpinan dan Proyeksi Masa Depan Indonesia”. Sebelum menyampaikan presentasi, pertama kali, sebuah harapan perlu dikemukakan kepada seluruh anggota Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) agar dapat terlibat aktif dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan. Pengembangan pendidikan perlu dilakukan dalam rangka membentuk pemimpin-pemimpin Indonesia pada masa yang akan datang.

Meski telah berusia 62 tahun di Indonesia Raya tercinta, Gerakan Pramuka masih tetap dibutuhkan kehadirannya hingga hari ini. Mengapa demikian?

Presentasi yang saya sampaikan diawali dengan kondisi saat ini dirasakan bersama oleh seluruh masyarakat di tanah air. Akhir-akhir ini, publik sering melihat berbagai peristiwa yang diberitakan di media massa arus utama (mainstream) maupun media sosial tentang berbagai kejadian yang sangat memprihatinkan. Mulai dari berbagai kasus perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah, tawuran di berbagai kota akibat hal-hal sepele, aksi-aksi kriminal yang kian marak hingga berbagai kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan generasi muda. Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa anak-anak muda terlibat dalam berbagai hal-hal negatif seperti yang telah dikemukakan?

Pada dialog yang dipandu oleh Adzanil Prima Septy, seorang Scout Master, sekaligus Pendiri Asosiasi Dosen Pramuka (Asdospram) Indonesia tersebut, saya mengutarakan pendapat jika pendidikan memegang peranan yang signifikan bagi tumbuh kembang generasi muda di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, ada tiga jenis pendidikan; Pertama, pendidikan formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi (PT).

Kedua, pendidikan informal yang diperoleh di rumah, biasanya diberikan oleh orang tua di keluarga sejak lahir oleh ayah dan ibu, kakak dan saudara-saudara.

Ketiga adalah pendidikan non formal yang tidak kalah penting karena bisa membekali anak-anak dengan pengetahuan maupun aturan-aturan yang disampaikan di luar pendidikan formal dan informal.

Nah, berdasarkan data, pendidikan non formal yang pesertanya paling besar di Indonesia adalah Gerakan Pramuka. Berdasarkan data dari Kwartir Nasional (Kwarnas) tahun 2020, jumlah anggota Gerakan Pramuka mencapai 25.272.760.

Menurut kata pengantar penerbit buku “Scouting For Boys” karya Bapak Pramuka Dunia, Lord Robert Baden Powell, yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Gerakan Pramuka di Indonesia yang baru berdiri pada 1961 mengalami perkembangan terus menerus secara signifikan. Hasilnya, pada saat ini, Indonesia adalah negara yang memiliki anggota gerakan pramuka terbanyak di dunia.

Namun data dan fakta yang telah dikemukakan jangan sampai menjadikan para penggiat pramuka di Indonesia menjadi terlena dan berpuas diri. Pada saat ini dan di masa depan, Gerakan Pramuka harus terus menerus disosialisasikan kepada masyarakat agar anak-anak muda tertarik sehingga dapat terhindar dari berbagai hal-hal negatif yang menjadi keprihatinan orang tua. Jadi bukankah tidak berlebihan jika diungkapkan bahwa pramuka adalah pendidikan non formal yang memegang peranan sangat penting.

Oleh sebab itu, perlu disampaikan dalam tulisan singkat ini jika pendidikan kepramukaan memiliki sasaran atau tujuan inti sebagai berikut:

  1. Kepribadian yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.
  2. Patriotik.
  3. Taat Hukum.
  4. Disiplin.
  5. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa; seperti kita tahu jika Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang tentunya memiliki adat istiadatnya masing-masing. Namun pada dasarnya adat-istiadat ini walaupun berbeda-beda, nilai-nilai ini sangat penting dan harus dijaga keberadaannya.
  6. Berkecakapan hidup; Sasaran pendidikan ditujukan unuk memberikan bekal kepada peserta didik.

Prinsip Pendidikan

Di gerakan pramuka, ada yang disebut dengan Satuan Karya (Saka). Dibentuk dengan tujuan menjadi bekal bagi adik-adik peserta didik untuk berkenalan dengan berbagai bidang yang ada di kehidupan. Pengenalan dilakukan agar bidang-bidang yang dimaksud, contohnya seperti bahari dan dirgantara, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan bagaimana kehidupan pada masa depan yang mungkin akan dia pilih untuk dijalani. Jadi seperti itulah inti dari pendidikan kepramukaan.

Gerakan Pramuka Indonesia. (Foto: Pramuka.or.id)

Penyelenggara utama sekaligus satu-satunya dari pendidikan kepramukaan adalah Gerakan Pramuka. Organisasi dan gerakan ditata sedemikian rupa untuk menjalankan pendidikan kepramukaan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa prinsip di dalam menjalankan pendidikan kepramukaan, yaitu:

  1. Iman dan Takwa;
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; seperti yang saya sampaikan berulangkali dalam berbagai artikel maupun ketika menjadi pembicara, jika adik-adik peserta didik memperoleh bekal pendidikan, baik itu peduli terhadap bangsa dan tanah air dan kemudian kepada sesama hidup dan alam seisinya, maka dia tidak akan melakukan perundungan (bullying) kepada teman-temannya.
  3. Peduli terhadap diri sendiri; hal ini sangat penting, karena kalau seseorang tidak peduli kepada dirinya sendiri seperti telah merasakan narkoba, maka dia akan makin terpuruk di dalam kehidupannya akibat kecanduan. Jika sudah kecanduan, seseorang tidak akan peduli dengan dirinya sendiri karena yang bersangkutan akan merusak masa depannya. Oleh karena itu peduli terhadap diri sendiri menjadi sangat penting dalam pendidikan.
  4. Taat kepada kode kehormatan pramuka yaitu Tri Satya dan Dasa Darma. Apabila para peserta didik dalam bertindak atau bersikap selalu berlandaskan kepada Tri Satya dan Dasa Darma, maka mereka akan memiliki integritas sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan negara. Di dalam kode kehormatan pramuka sudah disampaikan bagaimana para peserta didik sebagai manusia harus bisa bertindak.

Semoga kakak-kakak yang hingga kini terlibat aktif dalam gerakan dapat terus berkontribusi untuk mengembangkan potensi adik-adik peserta didik sesuai dengan tujuan dan prinsip pramuka seperti yang telah dikemukakan dalam artikel singkat ini.

Salam Pramuka.{}

Share this

Baca
Artikel Lainnya