Jupiter Aerobatic Team TNI AU tampil memukau dalam event LIMA'23 Langkawi. (Foto: Dispen TNI-AU)
Aksi Aerobatik Duta Bangsa Indonesia di Langit Malaysia

Date

Tim Aerobatik kebanggaan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU), Jupiter Aerobatic Team (JAT), memberikan penampilan terbaiknya ketika mendemonstrasikan berbagai manuver di hari pertama public day pada event Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2023, Jumat, 27 Mei 2023.

Sebelas manuver ditampilkan tim aerobatik yang berbasis/home base di Pangkalan TNI-AU (Lanud) Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Mulai dari Atraksi Eagle to Arrowhead Loop, Delta Loop, Snake Loop and High G Turn, Mirror, hingga yang paling dinanti-nanti yaitu Fall In Love dan Bomb Burst mengundang decak kagum dari ribuan pasang mata yang menyaksikan aksi aerobatik dari darat.

Seusai mempertunjukkan penampilan terbaiknya sebagai tim aerobatik, The Jupiters, memperoleh kehormatan untuk bertemu dengan Chief of Air Force Royal Malaysia Air Force, General Tan Sri Datuk Sri Mohd Asghar Khan Goriman Khan di Apron Bandara Internasional Langkawi.

Dalam pertemuan tersebut, dikutip dari akun instagram TNI-AU, Kepala Tentera Udara Diraja Malaysia itu menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran The Jupiters di Langkawi dalam memeriahkan LIMA’23. Selain itu, dia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap aksi aerobatik yang didemonstrasikan The Jupiters.

Diplomasi Udara

Selain menunjukkan kelasnya dalam menampilkan berbagai atraksi aerobatik di langit negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia, sesungguhnya ada misi lain yang tidak kalah penting dari The Jupiters. Misi penting sekaligus strategis yang diemban para penerbang aerobatik TNI-AU yang berasal dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 adalah membangun diplomasi udara (air diplomacy) kedua negara yang telah lama bertetangga.

Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia Dato’ Seri Anwar Ibrahim, sepertinya benar-benar mengetahui kedekatan kedua negara. Di sela-sela Persiapan JAT pada Lima’23, beliau datang sendiri ke Apron Bandara Internasional Langkawi untuk menemui sekaligus mengucapkan terima kasih atas kehadiran Tim Jupiters beserta tim aerobatik dari negara-negara lain yang berpartisipasi.

Berbagi Pengalaman

Setelah berhasil menjalankan misi air diplomacy, masih ada hal-hal penting yang dapat dilakukan oleh Tim Jupiters. Di ajang eksebisi internasional, kesempatan untuk bertemu, berinteraksi sekaligus berkomunikasi dengan sesama penerbang aerobatik dari negara-negara lain sangat terbuka lebar.

Letnan Kolonel Penerbang (Letkol Pnb.) Ripdho “Mohawk” Utomo, sebagai pemimpin Tim JAT mempergunakan peluang itu dengan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan para penerbang dari negara-negara lain yang hadir di Langkawi. Mulai dari Black Eagles yang berasal dari Korea Selatan (Korsel), Russian Knight dari Rusia, August 1st dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan Fursan Al Emarat dari Uni Emirat Arab (UEA).

Meski menerbangkan jenis pesawat yang berbeda antara satu tim dengan yang lain, namun berbagi pengetahuan (sharing knowledge) tetap dibutuhkan oleh para penerbang. Tidak menjadi masalah Tim JAT asal Indonesia mempergunakan pesawat KT-1B Wong Bee buatan Korsel, Black Eagles mengoperasikan T-50B, Russian Knight menerbangkan enam unit Sukhoi SU-35SM dan satu unit SU-30, serta August 1st dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) beratraksi dengan Jet Tempur J-10, dan Fursan Al Emarat dari Uni Emirat Arab yang beraksi dengan jet latih Aermacchi MB-339A. Namun yang terpenting adalah terjadi interaksi awal yang selanjutnya dapat membuka ruang diskusi antara para penerbang aerobatik, termasuk co-pilot hingga mekanik dan ground crew lainnya.

Aksi Jupiter Aerobatic Team TNI AU saat ajang LIMA’23 Langkawi.(Foto: DISPEN TNI-AU)

Terakhir sekaligus yang terpenting bahkan perlu dicatat untuk dijadikan pelajaran bagi Indonesia adalah Lima’23 diakui oleh dunia internasional sebagai pameran maritim dan kedirgantaraan terbesar di kawasan Asia-Pasifik. Pertanyaan yang muncul kemudian di benak saya sebagai salah satu insan pecinta dirgantara di tanah air adalah kapan Indonesia dapat menggelar event yang sama?

Sebuah pertanyaan yang tidak perlu tergesa-gesa untuk dijawab. Karena yang terpenting sekarang adalah melihat kembali sejarah Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki luas terbesar di Asia Tenggara sekaligus negara kepulauan terluas di dunia. Sebagai pengingat pada 1986 di Bandar Udara (Bandara) Kemayoran pernah digelar Indonesia Airshow. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 1996 juga pernah diselenggarakan event yang sama meski di tempat yang berbeda yaitu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang ketika itu masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Dari kedua event internasional yang berhasil digelar di Indonesia tersebut, tentu ada banyak sekali pelajaran-pelajaran berharga yang dapat diambil oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Sebelum mengakhiri artikel singkat ini, saya ingin kembali mengingatkan, jika pada tahun depan atau 2024, tepatnya di bulan September, akan digelar Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Mudah-mudahan seluruh stakeholder dapat bahu membahu, bersinergi sekaligus berkolaborasi untuk keberhasilan perhelatan akbar tersebut. Sebagai sebuah negara yang memiliki 17 ribu kepulauan, Indonesia membutuhkan investasi dalam jumlah besar untuk meningkatkan industri penerbangan domestik. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, melalui siaran pers, akhir 2022 lalu.

Menurut Luhut yang akrab disapa LBP, sesuai dengan inisialnya, Indonesia pada saat ini memiliki 673 bandara dengan beragam ukuran di berbagai daerah. Pembangunan dan pengelolaannya tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, jumlah bandara juga masih perlu ditambah, karena masih banyak daerah di pelosok Indonesia yang akan lebih mudah dijangkau apabila menggunakan transportasi udara. Oleh sebab itu menurutnya perlu digelar pameran seperti Bali International Airshow agar tujuan sekaligus harapan pembangunan industri penerbangan yang diinginkan dapat tercapai.{}


Share this

Baca
Artikel Lainnya