Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono, selaku penanggung jawab keamanan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kesuksesan konferensi negara-negara di kawasan Asia Tenggara itu. Usai KTT berakhir, personel TNI yang bertugas menjaga keamanan beserta alat utama sistem senjata langsung digeser atau dikembalikan ke kesatuannya masing-masing (demobilisasi).
Sejak Jumat, 12 Mei 2023, secara bertahap, para personel beserta Alutsista pendukungnya telah didemobilisasi dari lokasi KTT ke kesatuannya masing-masing yang berada di Kupang, Makassar, Jakarta hingga Surabaya.
Selain kepada para prajurit, Panglima TNI juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Terakhir, namun tidak kalah penting, Panglima TNI secara khusus juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Labuan Bajo, mulai dari tokoh agama, adat, hingga seluruh pemuda yang telah bersama-sama memberikan kontribusi dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT.
Sinergi, komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menyukseskan sebuah event internasional seperti KTT Asean memang menjadi prasyarat utama bagi sebuah negara yang diberi amanah sebagai tuan rumah seperti Indonesia. Sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari militer Indonesia, TNI-Angkatan Udara juga terlibat secara aktif dalam pengamanan KTT dengan mengerahkan Satuan Tugas (Satgas).
Operasi Pengamanan VVIP/VIP
Pada KTT yang dihadiri delapan pemimpin negara, satu Perdana Menteri (PM) serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, TNI-AU mempersiapkan Operasi Pengamanan Very Very Important Person/Very Important Person (VVIP/VIP) di wilayah udara sekitar Labuan Bajo. Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI-AU, Marsekal Pertama TNI, Indan Gilang Buldansyah, mengutarakan satu flight pesawat F-16 Fighting Falcon dikerahkan dari Pangkalan TNI-AU (Lanud) Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dikutip dari akun instagram TNI-AU, Jet tempur dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi itu ditugaskan sebagai unsur sergap di Bawah Kendali Operasi (BKO) Markas Besar (TNI) yang tergabung dalam Satuan Tugas Udara (Satgasud). Unsur Sergap F-16, terbagi dalam dua home base.
Pertama, di Lanud El Tari, Kupang, dari Skadron 14. Kedua, ada di Lanud Iswahjudi, Magetan, disiagakan dari Skadron 3. Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II, Marsekal Muda TNI Andi Kustoro memimpin langsung Satgasud. Penerbangan (flight) Skadron 14 ditugaskan melaksanakan patroli pertempuran udara/Combat Air Patrol (CAP) di langit Tambolaka yang berada di wilayah udara lokasi KTT. Dalam operasinya, unsur sergap akan berkoordinasi dengan Satuan Radar (Satrad) 226 yang terletak di Buraen, Kupang. Satrad bertugas memantau (monitoring) pergerakan pesawat di wilayah selatan dan timur lokasi KTT.
Selain melaksanakan CAP, Unsur Sergap Skadron 14 juga akan melaksanakan Quick Reaction Alert (QEA), yaitu kesiapsiagaan skadron tempur untuk dapat Airborne secepat mungkin apabila ada perintah dalam melaksanakan scramble di area Lanud El Tari Kupang.
Satu flight F-16 Skadud 14 melaksanakan ferry dari Lanud Iswahjudi dan tiba di Lanud El Tari, Kupang, dalam rangka pengamanan udara jelang KTT ASEAN Summit 2023, Selasa (9/5/2023). Tiga unit pesawat tempur F-16 tersebut bertolak dari Lanud Iswahjudi Madiun ke Lanud El Tari Kupang, dan disambut oleh Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsekal Madya TNI M. Tonny Harjono.
Dalam mengamankan situasi udara selama pelaksanaan KTT ASEAN Summit 2023, TNI-AU menyiagakan satu Flight F-16 di Lanud El Tari, Satu Flight F-16 di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur dan Satu Flight Sukhoi di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Selain F-16, TNI-AU juga mempersiapkan dalam kondisi siap siaga tiga unit C-130 Hercules untuk pengangkutan dan evakuasi, dan empat unit helikopter di Labuan Bajo. Tak hanya Alutsista untuk pengamanan udara, TNI-AU juga menempatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan dua unit pesawat C-212 yang bersiaga di wilayah Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Soft Power Indonesia
Sebagai tuan rumah KTT Asean sekaligus negara dengan luas wilayah terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sebagai negara yang disegani di kawasan. Unjuk kekuatan secara halus (soft power) yang dilakukan di Labuan Bajo, tempat digelarnya KTT memperlihatkan jika Indonesia sebagai sebuah negara yang kaya sumber daya, baik sumber daya alam (SDA) maupun manusia (SDM) layak untuk diperhitungkan sekaligus telah memperlihatkan kemampuannya untuk dijadikan pemimpin atau role model di Asia Tenggara.
Jadi memang tidak berlebihan jika disimpulkan sebuah negara besar yang memiliki potensi SDA maupun SDM seperti Indonesia harus memiliki angkatan perang yang kuat untuk melindungi seluruh potensi yang dimilikinya. Karena hanya dengan perlindungan yang kuat, seluruh potensi yang dimiliki dapat dikembangkan dengan maksimal sesuai dengan rencana dan cita-cita bersama sebagai sebuah bangsa bernama Indonesia. {}